Hujan menulis ayam : kumpulan cerpen
Sutardji Calzoum Bachri (Pengarang) ; Amien Wangsitalaja (penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Di antara para penyair-penulis cerpen, Sutardji Calzoum Bachri merupakan nama yang paling sedikit dikenal, bukan saja karena sedikitnya cerpen yang ditulis, tetapi karena melambungnya namanya sebagai penyair. Untuk mengatakannya dalam paradoks: nama besarnya sebagai penyair telah telanjur menindas potensi pribadinya sebagai seorang penulis cerpen… Judul Hujan Menulis Ayam mengingatkan kita akan pemberontakan Sutardji terhadap semantik dalam bahasa, yaitu terhadap penyederhanaan fungsi dan tugas kata-kata hanya sebagai pemanggul makna-makna yang telah dibakukan menjadi konsep. Kredonya yang terkenal itu adalah suatu pernyataan sikap menolak: kata-kata bukanlah sekedar tukang pikul. Kata-kata harus aktif menciptakan makna dan bukanlah mobil ekspedisi yang siap mengangkut berkarung-karung konsep yang telah selesai diproduksikan… Pada titik inilah Sutardji memberikan suatu aksentuasi baru kepada daya-cipta atau kreativitas. Sastra yang kreatif adalah sastra yang menciptakan makna dalam kata-kata yang digunakannya, dan bukan sekedar memakai makna-kata yang ada. “ (Ignas Kleden, Horison, Juni 2001).