Trilogi opera kecoa
Nano Riantiarno (Pengarang) ; Aiens (penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Dengan meyakinkan, Riantiarno mengabarkan pada kita bahwa nun di keremangan got-got peradaban kota itu berdiam bermacam-macam cerita, bermacam-macam harapan dan keputusasaan, bermacam-macam tragedi dan komedia manusia. Lewat triloginya ini pula Riantiarno membuat siapa saja yang dengan nyaman meluncur melintasi jalanan mulus dan gemerlap kota Jakarta tidak bisa lupa bahwa di balik kemulusan dan kegemerlapan itu, ada Roima-Roima dan Julini-Julini yang tengah bergulat menjalani dramanya sebagai manusia. Dan sebuah kata, sepatah keputusan, yang dikeluarkan para petinggi dalam suasana hidup yang makmur dan santai bukan tidak mungkin bisa menjelma pisau yang menggorok nadi kehidupan mereka untuk selamanya. Di antara sekian banyak drama Riantiarno, Trilogi Opera Kecoa merupakan naskahnya yang paling mengesankan, bahkan bisa dianggap puncak karya dramanya. Dalam trilogi ini Riantiarno mengangkat persoalan kaum urban ke tingkat yang ekstrem, bukan saja dalam urusan pertentangan kelas melainkan juga dalam urusan gender.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya
Buku Kabinet Pembangunan VI RI
NURYAKIN
Buku saku diagnosis keperawatan
WILKINSON, Judith M
MDGs sebentar lagi : sanggupkah kita menghapus kemiskinan di dunia?
SULISTYO, Budi ; PERDAKUSUMA, Jodie ; LEKSONO, Ninok (ed.)
Membumikan gerakan ilmu dalam muhammadiyah
JABROHIM
Motif Modern untuk Berbagai Produk
JUMANTA
Volleyball Playing to win
BEUTELSTAHL, Dieter
Why? : Scientific Events : Peristiwa Sains
PARK, Sang-Wook ; Novianti, Endah Nawang ; Wahyantohadi
Ensiklopedi Pers Indonesia
Kurniawan Junaedhi
Pengkajian puisi : analisis strata norma dan analisis struktural dan semiotik
Rachmat Djoko Pradopo
Syekh Siti Jenar : Melacak Muara Kontroversi dan Ajaran Syekh Siti Jenar
-
Arkeologi Budaya Indonesia : Pelacakan Hermeneutis-Historis Terhadap Artefak-Artefak Kebudayaan Indonesia
-
Tanda - Tanda Kiamat Mendekat : Mengungkap Ya'juj Wa Ma'juj,Zulqamain,Dajjal,Isa As Imam Mahdi , dan Hari Kiamat
-
Obvious
; @edi_akhiles
Brena si gadis tanpa rambut
Watiek Ideo (Pengarang) ; Evelline Andrya (Ilustrator) ; Sekar Ayu Melati (Penerjemah) ; Larissa Adinda (Penyunting)