Agresivitas dan perilaku anarkis supporter sepak bola yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia tidak sekali-dua kali terjadi. Perilaku anarkis tersebut tidak jarang berakibat tewasnya supporter sepak bola, karena itu penanggulangannya perlu dilakukan dengan serius agar tidak ada lagi suporter yang menjadi korban. Buku ini menyajikan hasil penelitian, pertama penyebab terjadinya perilaku anarkis supporter sepak bola adalah adanya sikap yang berlebihan (fanatic) pada tim kesayangannya; kedua, tindak kekerasan yang dilakukan suporter ketika menghadapi tim dan suporter lawan adalah melakukan kekerasan verbal (verbal abuse). Ketiga, solidaritas dan kekompakan sesama suporter pendukung tim kesebelasan tertentu umumnya berlaku kode etik yang berupa kesetiakawanan. Keempat, untuk mencegah agar suporter tidak melakukan tindakan anarkhis, yang diperlukan tidak sekadar pre-emtif dan proaktif dari aparat kepolisian, bahkan represif, tetapi diperlukan pendekatan kultural yang berbasis subkultur suporter yang sesuai dengan karakteristik supoter, sehingga diharapkan dapat mencegah terjadinya perilaku anarkis.