JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh
Pinjam buku ini
Dear, My Time :  Jika waktunya tidak tepat, bukan berarti sudah terlambat

Dear, My Time : Jika waktunya tidak tepat, bukan berarti sudah terlambat

Diyan Yulianto (Pengarang) ; Ipank Pamungkas (Penyunting) ; Agnezia Zefanya (Ilustrator)

Edisi cetakan pertama
Penerbit Yogyakarta : Marda Media, 2022
Deskripsi Fisik 160 halaman : Ilustrasi ; 19cm
ISBN 9786239726324
Subjek Self Improvement
Bahasa Indonesia
Call Number 155.25 DIY d

Tersedia di:

Perpustakaan Jakarta Selatan - Gandaria Tengah
Dapat dipinjam: 10

Deskripsi

Waktu selalu berjalan maju dan tidak bisa berjalan mundur, waktu juga terbatas. Setiap satu hari, setiap satu jam, setiap satu menit, bahkan setiap detik yang telah berlalu tidak akan bisa terulang atau diulang lagi. Detik saat ini, menit ini, dan jam ini tidak akan kembali lagi setelahnya. Ini menunjukkan betapa waktu sejatinya adalah sesuatu yang benar-benar harus dijaga dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Waktu selalu adil. Diberikannya kesuksesan serta keberhasilan kepada mereka yang bisa menggunakan waktu dengan sebaik baiknya. Mereka yang bisa memanfaatkan waktu akan tumbuh dan berjaya dalam hidupnya. Beruntunglah orang-orang ini. Sebaliknya, mereka yang suka membuang-buang dan menyia-nyiakan waktu akan tertinggal dalam kehidupannya. Sungguh merugi mereka ini. Setiap hari setiap saat, kita terkurung sekaligus tidak bisa lepas dari jerat waktu. Waktu mengelilingi kita, mengurung kita dalam sangkar imajiner yang kita tak bisa lepas darinya. Waktu adalah penanda keberadaan kita, sekaligus dasar dari bagaimana kita mencatat kehidupan kita di dunia. Waktu adalah gerak konstan yang membuat dunia, tata surya, dan seluruh alam semesta terus berdetak. Waktu adalah kehidupan itu sendiri. Kita terbiasa membayangkan waktu sebagai sesuatu yang sederhana dan fundamental. Waktu mengalir di mana saja di dunia ini, tanpa ada yang menghalangi, dari masa lalu menuju masa depan. Jam dan arloji menjadi penandanya. Dalam skala waktu, semua kejadian berlangsung secara berurutan mulai dari masa lalu, masa sekarang, menuju masa depan. Masa lalu tak bisa diubah, tetapi masa depan terbuka untuk segala kemungkinan. Peradaban timbul dan tenggelam, silih berganti. Di ruang angkasa, bintang-bintang baru terlahir. Manusia mengukur semua kejadian itu dengan perjalanan waktu. Namun, benarkah waktu itu berjalan dengan konstan? Benarkah waktu berjalan sesederhana dari satu detik ke detik berikutnya?

Ulasan

Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!