JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh
Pinjam buku ini
Witching hearts

Witching hearts

Adelina Ayu (Pengarang) ; Ani Nuraini Syahara (Editor) ; Miru Haru (Ilustrasi dan Sampul)

Edisi Cetakan pertama
Penerbit Bhuana Ilmu Populer, 2024
Deskripsi Fisik 368 Halaman ; 19 cm
ISBN 9786230419355
Subjek Fiksi Indonesia / Novel
Bahasa Indonesia
Call Number KC/813 ADE w ; 813 ADE w ; 899.221 3 ADE w

Tersedia di:

~Perpustakaan Jakarta - Cikini
Dapat Dipinjam: 1
Baca di Tempat: 1
Sedang Dipinjam: 4
00006498453
Baca di tempat
Cikini Deposit - Lantai 6
KC/813 ADE w
KCKR lantai 6
00006819545
Tersedia
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5
813 ADE w
Fiksi Indonesia
00006819550
Dipinjam
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5
813 ADE w
Fiksi Indonesia
00006819555
Dipinjam
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5
813 ADE w
Fiksi Indonesia
00006819560
Dipinjam
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5
813 ADE w
Fiksi Indonesia
00006819565
Dipinjam
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5
813 ADE w
Fiksi Indonesia
~Perpustakaan Jakarta Timur - Jatinegara
Dapat Dipinjam: 1
Baca di Tempat: 0
Sedang Dipinjam: 1
00006990329
Dipinjam
RUANG KOLEKSI UMUM TIMUR - Ruang Layanan Khusus Remaja dan Dewasa Lantai 3
899.221 3 ADE w
Koleksi Umum
00006990332
Tersedia
RUANG KOLEKSI UMUM TIMUR - Ruang Layanan Khusus Remaja dan Dewasa Lantai 3
899.221 3 ADE w
Koleksi Umum

Deskripsi

Novel ketiga dari Adelina Ayu. Bukan hanya mengangkat kisah romansa, novel ini juga diperkuat dengan bahasan-bahasan mengenai astrologi, shio, dan sihir. Ada pula bahasan mengenai isu-isu gender yang marak dibicarakan di masyarakat. Prolog: “Shaien… Shailendra! Yah, tewas dia.” Zio mendorong pundak Shaien yang menghimpit tubuhnya, membiarkan cowok berbadan jangkung itu menggelung di sofa. Sesekali, matanya akan membuka. Memperhatikan teman-temannya dari Fakultas Teknik yang sama mabuknya seperti dia. Shaien tertawa lemah melihat Zio, sahabatnya dari jurusan Arsitektur, menepuk-nepuk pipinya agar sadar, sebelum kembali menutup matanya dan membiarkan dirinya terlelap yang membuat sahabatnya panik berat. “Ah, berengsek! Udah gue bilangin jangan minum banyakbanyak!” Zio menarik botol kosong itu dari pelukan Shaien, lalu menaruhnya di atas meja dengan sempoyongan. Walaupun masih bisa diajak ngomong, gerak-geriknya yang lemas nggak bisa membohongi kalau ia pun sudah mulai mabuk.

Ulasan

Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!