The Purple Ribbon
Mieke Juliana Matthes (Pengarang) ; Muhammad Taufiq (Emte) (Desain sampul)
Tersedia di:
Deskripsi
Mengisahkan perjuangan luar biasa seorang perempuan yang harus menghadapi kenyataan pahit-bagian otaknya dan tulang tengkoraknya harus dipotong untuk menyelamatkan nyawanya. Lebih dari sekadar cerita medis, buku ini menelusuri perjalanan batin dan fisik seorang ibu dua anak yang tinggal di Jerman selama lebih dari 20 tahun. Selama bertahun-tahun, tubuhnya memberi tanda-tanda yang aneh. pusing, gangguan penglihatan, dan kesulitan berjalan. Namun, setelah sekian lama mencari jawaban tanpa hasil, gejalanya memburuk. Setelah pulang dari kunjungannya ke Indonesia-untuk bertemu kerabat dan berziarah-rasa sakit dan ketidaknyamanan semakin tak tertahankan. Di musim gugur yang tenang, saat daun anggur di desa kecilnya mulai berguguran, tubuhnya nyaris menyerah. Di awal musim semi, dia akhirnya mendengar vonis dokter: cacat bawaan pada tengkoraknya yang mengancamnya dengan kelumpuhan. Namun, di tengah kabut ketidakpastian itu, tekadnya tak pernah pudar. Dia menempuh jalan panjang pemulihan di pusat rehabilitasi saraf, perlahan-lahan belajar berjalan kembali, dan menemukan makna hidup yang lebih dalam dari sebelumnya. Namun, meskipun dia telah melewati badai, masih ada pertanyaan yang belum terjawab. Di saat senja berubah menjadi violet dan rumput di taman rehabilitasi masih basah oleh hujan, dia menyadari bahwa hidup selalu menyimpan keindahan dan pelajaran, bahkan di tengah kesulitan. Tahun Terbit : Cetakan Pertama, 2024 Pernahkah Anda terpikir betapa menariknya dunia yang terbuka lebar lewat lembaran buku? Membaca bukan hanya kegiatan rutin, tetapi juga petualangan tak terbatas ke dalam imajinasi dan pengetahuan. Membaca mengasah pikiran, membuka wawasan, dan memperkaya kosakata. Ini adalah pintu menuju dunia di luar kita yang tak terbatas. Tetapkan waktu khusus untuk membaca setiap hari. Dari membaca sebelum tidur hingga menyempatkan waktu di pagi hari, kebiasaan membaca dapat dibentuk dengan konsistensi. Pilih buku sesuai minat dan level literasi. Mulailah dengan buku yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan membaca. Temukan tempat yang tenang dan nyaman untuk membaca. Lampu yang cukup, kursi yang nyaman, dan sedikit musik pelataran bisa menciptakan pengalaman membaca yang lebih baik. Bergabunglah dalam kelompok membaca atau forum literasi. Diskusikan buku yang Anda baca dan dapatkan rekomendasi dari sesama pembaca. Buat catatan atau jurnal tentang buku yang telah Anda baca. Tuliskan pemikiran, kesan, dan pelajaran yang Anda dapatkan. Libatkan keluarga dalam kegiatan membaca. Bacakan cerita untuk anak-anak atau ajak mereka membaca bersama. Ini menciptakan ikatan keluarga yang erat melalui kegiatan positif. Jangan ragu untuk menjelajahi genre baru. Terkadang, kejutan terbaik datang dari buku yang tidak pernah Anda bayangkan akan Anda nikmati. Manfaatkan teknologi dengan membaca buku digital atau bergabung dalam komunitas literasi online. Ini membuka peluang untuk terhubung dengan pembaca dari seluruh dunia.