Akiramenai : terus melangkah, berserah, dan tak menyerah
Alvika Hening Perwita (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Manusia tempatnya alpa dan lupa. Teguran-Nya indah, terlebih saat manusia hijrah. Ya, hijrah ke Negeri Sakura telah membuka mata hati saya untuk menemukan hikmah perjalanan. Kata Rasulullah, hikmah adalah barang yang hilang milik orang beriman, di mana saja ia menemukannya, maka ambillah. Saat di Jepang, saya sekolah kehidupan. Ada tentang perjuangan, ketulusan, pengabdian, penerimaan. Saya dibuat takjub dengan apa yang ada. Jepang, darimu aku belajar, makna sesungguhnya dari kesabaran, juga diam tanpa membalas dendam. Lihat Nagasaki dan Hiroshima, keduanya kini tegak berdiri walau tertatih di awal. Perjuangan yang tak boleh kita hentikan. Kalian yang sedang berjuang, percayalah … Allah hanya sedang menguji keyakinan kalian akan pertolongan-Nya. Allah hanya ingin kalian yakin saja bahwa bersama Allah, semua akan baik-baik saja. Akiramenai! Terus melangkah, berserah, dan tak menyerah.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya
Cara Mudah Belajar Dbase IV
TOSIN, Riyanto
Kiat Bebas dari Utang : Mengatur Keuangan Keluarga
RIDHA, Akram ; Hasan Aedi
Miskin kok mau sekolah..?! : sekolah dari Hongkong
PRASETYO, Wiwid ; RINI, Retno Kusumo
Rahasia gejala alam : the secret of natural phenomenon
MUHAMMAD, Fatah Fidza
Agama Dan Budaya Amerika
MARSDEN, George M
I'm Not Going Out There = Aku Tidak Mau Keluar!
BRIGHT, Paul ; AGUSTINE, Hertriani ; MERIANA, Sindi ; CORT, Ben
Menjadi raja minyak dunia : strategi menilai potensi dan mendapatkan keuntungan dari transaksi minyak dunia menggunakan online trading
Lucky Bayu Purnomo (Pengarang)
101 Variasi lauk pauk
HENDRY RAMALY HUTAMA ; UTARY NINGHADIYATI
Inspirasi Sepatu & Sandal Rajut : Plus Pola & Step By Step
-
Gus Dur menjawab perubahan zaman
Frans M. Parera
Sekretaris Dodol Mencari Cinta
Eni Martini ; @rinalubis_stone ; Ferdika ; Ika Tyana ; Wardi
Explanatorium of Science
Winston, Robert (Pengarang)
Mahabharata Ramayana
Rajagopalachari, C (Pengarang) ; Yudhi Murtanto (penerjemah) ; Abdul Azis Sukarno (penyunting)
Kenapa, ya? 10
Sophie de Mullenheim