Begitu banyak orang tua yang menaruh ekspektasi lebih terhadap anaknya. Menuntut ini itu, harus kerja menjadi PNS, menikah di umur 25 tahun, punya pasangan yang mapan, dan menetapkan standar khusus dengan harapan masa depan anak terjamin dan bahagia. Akan tetapi, keinginan anak sering kali berbanding terbalik dengan harapan orang tua. Orang tua hanya ingin yang terbaik untuk anak, anak pun tidak mungkin secara sengaja ingin mengecewakan orang tua. Kalau sudah begini, siapa yang salah? Apa solusi yang harus dilakukan? Tulisan dalam buku ini sama sekali tidak bermaksud menggurui dan menyudutkan siapa pun. Orang tua maupun anak punya peran dan tanggung jawab masing-masing. Mungkin kamu bertanya, “kenapa orang tua selalu memaksakan kehendaknya” atau “kenapa anak saya selalu menentang keinginan saya, padahal saya hanya ingin yang terbaik untuknya” Di dalam buku ini dijelaskan secara sederhana cara menyelaraskan keinginan orang tua dan anak tanpa menimbulkan konflik. Besar harapan, saya bisa mendukung terciptanya hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak, juga memberikan energi positif pada pembaca. Buku ini tidak akan membawa dampak apa pun, kecuali kamu segera mempraktikkan langsung.