

Merayakan kemajemukan kebebasan dan kebangsaan
RAHARDJO, M. Dawam
Tersedia di:
Deskripsi
Kemajemukan merupakan istilah yang lebih akrab dalam telinga Indonesia, namun juga belum merupakan istilah teknis ilmiah yang mengandung wacana epistimologi. Adapun istilah pluralisme bisa dianalisis secara historis, kebahasaan, maupun sosiologis. namun kemajemukan memiliki dasar-dasar historis-sosiologis. dalam konteks keIndonesiaan, pluralisme mudah dipahami sebagai Bhineka tunggal ika, bernaeka ragam tetapi satu. Di sinilah pluralisme bersambung dengan Pancasila. Buku ini menghadirkan kajian luar biasa mengenai titik krusial di antara kedua ujung kontinum tersebut: plurarlisme, sekularisme, dan liberalisme. Maka kajian dalam buku ini menjadi penting karena bukan hanya mengusung semangat tabayun, pelurusan pemahaman, terhadap ketiga konsep tersebut tapi juga meniti dan menelisik perjalanan ketiganya dalam kemajemukan, pluralisme, dan kebangsaan Indonesia
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya

Perencanaan parsitipatif pemerintah daerah
NURCHDIS, Haniif

Ensiklopedia Menejemen : Berisi 2483 entri
KOMARUDIN

HIMPUNAN lembaran Kotapradja Djakarta raja tahun 1957
HIMPUNAN lembaran

Arago vol. 3
ARAI, Takahiro

Halal atau haram
RAHAYU, Lisdy ; ADS STUDIO ; NURAPNI, Popi Nurapni ; HANSPUTRI, Imonika

Rea's Nightmare
GIRSANG, Nadia

Buku Ajar Ilmu Bedah : Sistem Organ dan Tindak Bedahnya (1), Ed. 4, Vol. 2
Sjamsuhidajat ; Zunilda S. Bustami

Dreaming with one leg
Rochmah R.

Hikmah di balik perintah dan larangan Allah
Alaidin Koto (Pengarang)

Mendulang Rupiah dengan Budidaya Ikan Gabus
; Tristanti

Gaya hidup metroseksual : perspektif komunikasi
Ahmad Mulyana (Pengarang) ; Bunga Sari Fatmawati (Penyunting) ; Yanita Nur Indah Sari (Penyunting)

Aku bintangnya ! : Cloud bread wonderland
Baek hee na (Pengarang)

Raising good humans : a mindful guide to breaking the cycle of reactive parenting and raising kind, confident kids
Clarke-Fields, Hunter (Pengarang) ; Solis, Marisa (editor)

Intisari sastra Indonesia : untuk smtp dan yang sederajat
Abdullah Ambary (Pengarang)
