Bidang penelitian Aristoteles sangat luas, mencakup fisika, metafisika, psikologi, etika, politik, biologi, seni, dan filsafat. “Argumen abstrak” menurut Aristoteles “harus diabdikan pada bukti faktual,” karena itu, proposisinya disusun berdasarkan data empiris, sungguhpun beberapa di antaranya ternyata tidak valid. Ular bersenggama dengan saling melilit, demikian kata Aristoteles. Jika mani harus keluar dari buah pelir dan melintasi badan ular yang panjang, mani lalu menjadi dingin dan tidak subur. Itulah sebabnya supaya terus lestari ular harus tidak berpenis dan tidak berpelir. Terlepas dari beberapa proposisinya yang ganjil, Aristoteles adalah pangeran para filsuf dan kiblat para ilmuwan selama berabad-abad. Selain dikenal sebagai juru tulis alam semesta, ia juga dikenal sebagai bapak ilmu politik.