Akuntansi sumberdaya manusia : suatu tinjauan penilaian modal manusia
IKHSAN, Arfan
Tersedia di:
Deskripsi
Hlm.229 - 230 ; Akuntansi sumberdaya manusia muncul disebabkan kegagalan prinsip-prinsip akuntansi dalam memberikan informasi yang relevan kepada pihak manajemen dan investor, dimana biaya-biaya sumberdaya manusia diperlakukan sebagai beban (expense) pada saat terjadi. Rensis Likert (1961) dalam bukunya New Patterns of Management beserta pelopor lain menunjukkan bahwa kegagalan akuntansi untuk mengakui sumberdaya manusia dengan tepat mengakibatkan kesimpulan yang diambil salah, berkaitan dengan laba jangka panjang perusahaan, efektivitas manajemen, dan motivasi karyawan. Penelitian dalam akuntansi sumberdaya manusia yang benar dimulai pada tahun 1960an oleh Rensis Likert. Likert mempertahankan perencanaan jangka panjang dengan tekanan yang kuat pada variabel-variabel kualitatif sumberdaya manusia, menghasilkan manfaat-manfaat yang lebih besar pada jangka panjang. Memperhatikan usulan-usulan yang berbeda, teori sumberdaya mempertimbangkan sumberdaya manusia dalam suatu cara yang lebih eksplisit. Teori ini mempertimbangkan bahwa posisi kompetisi suatu perusahaan bergantung pada spesifikasi dan bukan duplikasi aktiva-aktiva. Aktiva yang paling khusus (bukan duplikasi) bahwa suatu perusahaan mempunyai personil. Ada dua alasan untuk memasukkan sumberdaya manusia dalam akuntansi. Pertama, orang-orang merupakan sumberdaya yang berharga bagi perusahaan sepanjang mereka memberikan jasa yang dapat diukur. Perusahaan tidak perlu memiliki seseorang untuk mempertimbangkan sumberdaya. Kedua, nilai dari seseorang sebagai sumberdaya bergantung pada bagaimana ia dipekerjakan. Jadi, gaya manajemen juga akan memengaruhi nilai sumberdaya manusia.