Marla Cahill berhasil selamat dari sebuah tabrakan antara Mercedes yang disetirnya dengan truk trailer dalam perjalanan menuju Santa Cruz. Teman wanita yang bersamanya tewas seketika dengan wajah hancur. Beberapa hari kemudian, sopir truk tersebut juga tewas di rumah sakit. Sopir itu diduga “dibantu” tewas oleh seorang lelaki yang menyamar menjadi dokter. Polisi mencurigai adanya unsur kesengajaan dalam kecelakaan itu, terlebih lagi saat mereka melihat kemiripan wajah antara Pam, korban tewas, dengan Marla. Bangun dari komanya, Marla merasa bingung dan panik. Semua orang yang mengaku keluarganya, bagaikan orang asing. Ia tidak mengenali suaminya, anaknya, bahkan dirinya sendiri. Marla merasa bahwa ia bukanlah Marla Cahill, seperti yang dikatakan orang-orang. Ia bukan Marla Cahill yang cantik, angkuh, dan punya banyak affair dengan banyak lelaki. Marla juga merasa kalau suaminya, Alex, menyembunyikan sesuatu. Marla bertekad mencari tahu identitasnya yang sebenarnya. Satu-satunya orang yang dipercayainya adalah adik ipar yang pernah menjadi kekasihnya, Nick—pria yang tampak menginginkan namun juga membenci dirinya. Bersama Nick, Marla mulai mengumpulkan keping demi keping ingatannya. Saat pikirannya mulai jernih, Marla mulai sering mendapatkan kilasan-kilasan dari kehidupannya yang lain. Hidup yang penuh pengkhianatan dan rahasia kelam. Marla menyadari bahwa hidupnya saat ini tidak hanya berbeda, namun juga dalam bahaya. Dibayang-bayangi