Lika-liku luka
CELINEREYSSA ; ULFA, Tri Liliani
Tersedia di:
Deskripsi
Praaanggg...! Suara pecahan piring dan gelas di dapur kembali memecah telingaku. Serapat apa pun aku menutup telinga, tetap saja jerit pertengkaran kedua orang tuaku terasa menyayat batin. Bayangan kematian kak Naldo belum juga bisa terhapus. Harusnya aku menghentikan perbuatannya! Harusnya aku dapat mencegahnya untuk tidak meninggalkan dunia begitu cepat...Semua.. akhirnya menjadi pemicu pertengkaran ayah dan bunda. Semua...begitu berat untuk kupikul sendirian. Semua... semakin lama semakin menghimpit dan membuatku sakit. Aku harus mengakhiri semua ini! Sakit, namun terasa nyaman setelahnya. Ringan melayang, terasa puas saat melihat cairan merah kental keluar perlahan dari sayatan di tanganku. Aaah..., aku ingin lagi. Aku ingin membuatnya lebih banyak lagi! Rasa nyeri dan perih ini lebih nikmat daripada luka batinku.