

Rumah lebah : rahasia di balik sebuah kepolosan
MEITA, Ruwi ; INDIRANI, Feby (ed.)
Tersedia di:
Deskripsi
ak ada yang pernah tahu kapan biji tanaman jarak pecah karena dia selalu mengelabui. Jadi, saat mimpi buruk bercerita tentang pembunuhan yang terjadi atas dirimu, anggaplah sebagai gladi kotor kematianmu. Karena kematian memang selalu mengelabui dan datang tiba-tiba. Bersiap-siaplah selalu. Mala tahu ini bukan sebuah mimpi buruk. Bukan halusinasi sebagaimana yang dipikirkan Nawai. Ini kenyataan. Ada enam orang asing yang hidup dan bernapas di rumah lebah. Mata telanjang milik gadis cilik genius berjiwa ganjil itu melihat semuanya. Melihat apa yang tak diketahui dan tak dilihat orang. Tidak juga Nawai, atau tepatnya tak boleh ada seorang pun mengetahui itu semua. Sebab, itu justru akan menjadi gladi kotor kematian bagi sang ratu lebah. Sosok yang seharusnya tak boleh diganggu keberadaannya.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya

Efek Bola Salju
EDWARD, Djoni

Mengatasi gangguan konsentrasi : plus teknik dan latihan konsentrasi
Hakim, Thursan ; S. Florensia, Benedicta

Pajak Pertambahan Nilai
SUKARJI, Untung

Kembali ke Allah
Abudzar Al- Qalamuni ; Nouval Syamsu

Markesot bertutur
NADJIB, Emha Ainun

Kumpulan permainan anak tradisional Indonesia
AISYAH, Fad

Tirulah Shalat Nabi : jangan asal shalat
; A. Hanafi ; Yadi Saeful Hidayat ; Ayatullah Khomeiny

Sukses modal drop out
Pupung Ratnapuri (Pengarang)

Komik Biografi Who? : stephen hawking
-

Odong-Odong Dongeng Kura - Kura & Kelinci
-

Ensiklopedia junior: Sejarah
; Marie-Renee Pimont

Dongeng mewarnai dunia peri : Serunya mendongeng sambil mewarnai
-

SEO pamungkas : implementasi SEo ke dalam website
Su Rahman

Bappakku Anies Rasyid Baswedan
Afan Adriansyah Idris (Pengarang) ; Sigit Wijatmoko (Pengarang) ; Sri Hartati (Pengarang) ; Uus Kuswanto (Pengarang) ; Ali Maulana Hakim (Pengarang) ; Maria Qibtya (Pengarang) ; Sigit Wijatmoko (Pengarang) ; Syaefuloh Hidayat (Pengarang) ; Arifin (Pengarang) ; Nasruddin Djoko Surjono (Pengarang) ; Maria Qibtya dan (Penyunting) ; Sri Mahendra Satria Wirawan (Penyunting)
