

Mafia Berkeley : dan krisis ekonomi Indonesia
Revrisond Baswir
Tersedia di:
Deskripsi
Masih ingat istilah mafia Berkeley? Istilah tersebut akhir-akhir ini memang jarang terdengar, terutama setelah ungkapan Mafia Ekonomi orde baru semakin sering muncul ke permukaan. Tetapi secara substansial, yang dimaksud oleh kedua ungkapan tersebut adalah sama, yaitu sekelompok ekonom Indonesia yang “dibina” oleh pemerintah Amerika untuk membelokan arah perekonomian Indonesia ke jalan ekonomi pasar neoliberal atau neoliberalisme. Berdasarkan pandangan-pandangan mereka, kelompok ini juga bisa diklasifikasikan sebagai kelompok nasionalis neoliberal. Beberapa nama yang masuk ke dalam kelompok Mafia Berkeley adalah Emil Salim, Mohammad Sadli, Frans Seda, Dorodjatun Kuncorojakti dan Budiono. Buku ini mencoba mengajukan beberapa resep bagi penyembuhan ekonomi Indonesia yang sedang sakit parah dan menyerukan kepada pemerintah untuk mempertimbangkan kemungkinan ditempuhnya jalan lain dalam memulihkan perekonomian Indonesia. ; indeks, 276-278
Ulasan
Buku Terkait
Buku Rekomendasi Lainnya

Janda kembang
FIDRIWIDA ; Simamora,Christian

Mental Pemenang Mental Pecundang : Membentuk Mentalitas Pemenang Dengan Pendekatan Outcome Thinking Dari NLP
ERNI, Julia Kok

Ramuan Tradisional untuk Gangguan Ginjal
MURSITO,Bambang

Ringkasan rumus - rumus matematika SMA : latihan pengkayaan dan pemantapan di sekolah dan rumah
SUGIHARTO, Aris ; IDAN

Kamus Istilah Biologi Botani Zoologi

Selebritis dan narkoba : Kisah dari balik penjara
NUGRAHA, Arifin Surya (at-al)

Moni : mencari penebang misterius
WIJAYANTI, Lilis ; Ika W.

Mobil terburuk di Dunia
CHEETHAM, Craig

Semiotika komunikasi
SOBUR, Alex

Shafwatut tafasir Tafsir-tafsir pilihan (Jilid 3)
-

Jendela
-

Sapi Sonok & Karapan Sapi : Budaya Ekonomi Kreatif Masyarakat Madura
Farahdilla Kutsiyah

#Dearrain : jarak terjauh di bumi dan beberapa hal yang mungkin masih akan jadi persoalan di zamanmu
Fauzan Mukrim (Pengarang) ; Athena (penyunting) ; Amalina Asrari (ilustrator)

Menuba laut : kumpulan puisi
Hudan Nur (Pengarang)
