Konsep pendidikan Islam secara normatif sarat dengan nilai-nilai transcendental-ilahiah dan insaniah. Semua itu dapat diwadahi dalam bingkai besar yang disebut humanisme teosentris. Sebuah konsep atau teori pendidikan tidak memiliki dampak sosial yang signifikan tanoa disorientasi pada aksi (action). Untuk menekan perlunya aksi, nilai-nilai yang humanitas teosentris itu diangkat sebagai paradigma ideologi pendidikan Islam. Sebuah ideologi lazimnya memiliki kekuatan mengikat dan mendorong seseorang atau kelompok masyarakat yang meyakini dan mendorong seseorang atau kelompok masyarakat yang meyakini kebenaran nilai yang menjadi cita-cita ideologi tersebut untuk memperjuangkannya. Kehadiran buku Idologi Pendidikan Islam ini dimaksudkan untuk memberikan alternative landasan pendidikan di tengah-tengah membanjirnya berbagai ideology kontemporer seperti pluralism, posmodernisme, dan feminism. ; halaman, 211-215