Mengapa masih sangat banyak orang yang telah menunaikan ibadah haji, tapi dalam kesehariannya tetap menampakkan sifat-sifat tercela? Mengapa masih sangat banyak orang yang gemar menghadiri pengajian, tapi hobi pula mendengarkan caci makian dan fitnah? Mengapa seorang suami yang kelihatan santun bertutur kata dan terpuji perangainya di tengah-tengah kehidupan masyarakat, tapi rajin melakukan kekerasan kepada istri dan anak-anaknya dirumah? Semua itu erat kaitannya dengan penyakit-penyakit psikologis (jiwa) yang dipicu oleh kehampaan hati akibat ketakbermaknaan ibadahnya. Buku ini menyentak kesadaran ruhaniah kita dalam memaknai dan mengamalkan ibadah. ; halaman, 273-278