Dari pojok kampungnya, kerinci irwanto dengan gegap gempita memotret kondisi bangsa yang carut marut, khususnya perilaku amoral dan asusila dikalangan remaja, seperti pergaulan bebas, narkoba, miras, perjudian, tawuran, dan perilaku negative lainnya. Kumpulan cerita dirajut dalam bahasa hati dan rasa empati menjadikan ciri khas karya-karya yang dilahirkannya. Selain itu, ia patut disebut arsitek peradaban ditengah kegalauan dunia dan dekadensi moral bangsa saat ini. Lembaran-lembaran buku ini menghidupkan kembali kisah-kisah nyata pertaubatan saudara-saudara kita yang pernah tenggelam dalam lembah dosa dan nista. Prahara luka, nestapa, darah, air mata, dan dosa bercampur aduk dalam banjir tangis yang menghujam kesucian langit Allah. Disajikan dalam bentuk kisah yang menyentuh dan menggetarkan hati, insyaAllah para pembaca akan merasakan kehadiran makna taubat nasbubah dan kaffab dalam rasa kefanaan diri ini.