Ketika menelaah problematika hubungan antara Barat dan Dunia Muslim, kita akan dipaksa memasuki kompleksitas multidimensional, dalam lingkup nasional maupun global, dan sekaligus menyangkut enam dimensi (kesejarahan, keagamaan, politik, ekonomi, kebudayaan, dan kejiwaan), serta ditandai oleh simultanitas lima faktor, yaitu proksimitas keberadaan, panjangnya durasi interaksi dan / atau perbenturan, tebalnya rasa superioritas pada diri kolektof masing masing, serta tumpang tindih kepentingan antar Barat, khususnya Dunia Kristen, dengan Dunia Muslim.