Peralihan sistem birokrasi :  dari tradisional ke kolonial

Peralihan sistem birokrasi : dari tradisional ke kolonial

AGUNG, Anak Agung Gde Putra

BIROKRASI ; BALI - POLITIK DAN PEMERINTAHAN - SEJARAH
Detil Buku
Edisi Cet. 3
Penerbit Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009
Deskripsi Fisik xx, 345 hlm. : ilus. ; 23 cm.
ISBN 979-9289-36-x
Subjek BIROKRASI ; BALI - POLITIK DAN PEMERINTAHAN - SEJARAH
Bahasa Indonesia
Call Number 350 AGU p
Deskripsi
Pada permulaan abad XIX di Bali terdapat Sembilan kerajaan dan hingga akhirnya tinggal delapan karena kerajaan Bandung telah mengalahkan kerajaan Mengwi. Bertolak dari konsep yang memandang dari dinamika masyarakat sebagai jalinan kontinuitas dan diskontinuitas, maka dalam perkembangannya di kerajaan karangasem mengalami perubahan dalam birokrasi. Pada birokrasi tradisional, struktur hirarki terdiri dari klas penguasa yaitu pada tingkat raja beserta keluarganya, dan para birokrat, sedangkan rakyat selalu memberikan pelayanan, penghormatan dan kesetiaan. Pribadi raja adalah sebagai pemilik kekuasaan. Masuklah pemerintah Hindia Belanda dengan menjalankan system “indirect rule” untuk mempertahankan hegemoninya dan Belanda tetap mempertahankan penguasa lokal untuk otoritas tradisionalnya. Dampak pemerintahan colonial terhadap perubahan sosial adalah sejalan dengan modernism dan westernisme, sehingga pucuk pimpinan dipegang oleh para elite yang berpendidikan tinggi.
Pinjam Buku Ini
Buku ini dapat dipinjam/dibaca di:
Perpustakaan Jakarta - Cikini Dapat dipinjam: 1
Perpustakaan Jakarta Utara - Koja Dapat dipinjam: 2