Peralihan sistem birokrasi : dari tradisional ke kolonial
AGUNG, Anak Agung Gde Putra
Tersedia di:
Deskripsi
Pada permulaan abad XIX di Bali terdapat Sembilan kerajaan dan hingga akhirnya tinggal delapan karena kerajaan Bandung telah mengalahkan kerajaan Mengwi. Bertolak dari konsep yang memandang dari dinamika masyarakat sebagai jalinan kontinuitas dan diskontinuitas, maka dalam perkembangannya di kerajaan karangasem mengalami perubahan dalam birokrasi. Pada birokrasi tradisional, struktur hirarki terdiri dari klas penguasa yaitu pada tingkat raja beserta keluarganya, dan para birokrat, sedangkan rakyat selalu memberikan pelayanan, penghormatan dan kesetiaan. Pribadi raja adalah sebagai pemilik kekuasaan. Masuklah pemerintah Hindia Belanda dengan menjalankan system “indirect rule” untuk mempertahankan hegemoninya dan Belanda tetap mempertahankan penguasa lokal untuk otoritas tradisionalnya. Dampak pemerintahan colonial terhadap perubahan sosial adalah sejalan dengan modernism dan westernisme, sehingga pucuk pimpinan dipegang oleh para elite yang berpendidikan tinggi.