

Mengawal negara budiman : seberkas akuntabilitas amanah rakyat
ANAS, Abdullah Azwar
Tersedia di:
Deskripsi
Buku Mengawal Negara Budiman, Seberkas Akuntabilitas Amanah Rakyat karya Abdullah Azwar Anas ini berusaha membahas secara komprehensif bagaimana mengawal khittah negara agar bertumpu pada cita-cita keadilan sosial. Bagi salah seorang anggota DPR RI 2004-2009 dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ini, mewujudkan keadilan sosial merupakan keniscayaan bagi setiap pemimpin yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Akan tetapi, realitas sosial-politik saat ini memang amat ironis. Bagi penulis, para pemimpin saat ini belum bisa benar-benar menghantarkan keadilan sosial. Di lapangan, ketimpangan sosial masih mendominasi wajah republik yang memimpikan keadilan ini. Satu sisi banyak masyarakat yang menikmati kesejahteraan, kekayaan dan kemewahan. Namun, di sisi lain, banyak pula masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan dan keterbelakangan.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya

Introducing communication theory analysis and application Richard west ; and Lynn H. Turner
WEST, Richard

One meaning thousand ways i love you
KARISA, Ardelia ; SURYANINGTYAS, Hutami

Buku Besar Aneka Psikotes : kitab sakti psikotes super cespleng dan lengkap
-

Kahve
; Avifah Ve

Dinosaurs Discovered (DK Readers Level 3)
Dean R. Lomax ; Katy Lennon

10 Sahabat Dijamin Masuk Surga
-

Dinamika produksi dan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia
Arifin Indra Sulistyanto, Roberto Akyuwen

Why?
Stephanie Budiarta (Pengarang) ; Adhista (penyunting) ; Gita Romadhona (penyunting)

Mengenal Lebih Dekat Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
Oyon Sofyan (Pengarang)

Studi sastra lisan : sejarah, teori, metode, dan pendekatan disertai dengan contoh penerapannya
Yoseph Yapi Taum (Pengarang)

Model pengurangan kemiskinan melalui penguatan ketahanan pangan
Purwanto (Penyunting)

Sakamoto days 1
Suzuki, Yuto ; Inge Indri (penerjemah) ; Vonny (editor) ; Erson (desain sampul)

Di bawah bumi cinta
Pena usang sang penyair (Pengarang) ; Alvin S Vatrick (Penyunting)

Refleksi penyair
Abdul Ghafar Ibrahim (Pengarang)
