Pelari cilik
SHABRINA W.S ; Syerif Nurhakim
Tersedia di:
Deskripsi
Tentang perjuangan Sri sebagai siswa kelas 6 yang tidak diperbolehkan mengikuti lomba lari. Konflik yang ada terasa mengena dan tidak dibuat buat. Realistis dan sesuai dengan keadaan yang biasa terjadi sehari hari. Sehingga saya mulai bersemangat untuk melanjutkan lagi bacaan ini. Dan ternyata bagian awal yang terasa tidak menarik itu justru menjadi sebuah kelebihan. Karena hal yang sebelumnya terasa ganjil itu, justru menjadi sebuah awalan yang pas untuk kelanjutan cerita ini. Kemudian, begitu gigihnya Sri memperjuangkan tekadnya mendapatkan ijin mengikuti lomba, menjadi bagian penting yang saya garis bawahi. Anak yang dilahirkan dari keluarga kurang mampu ini memang begitu bersemangat untuk meraih cita-citanya. Yaitu melanjutkan pendidikan ke tahapan yang lebih tinggi. Beberapa kendala yang di hadapai Sri, dari tingkat sekolah, kecamatan dan kabupaten. Rasanya membuat saya malu dengan keputusasaan karena mendapat penolakan dari penerbit. Ternyata semangat dan kegigihan saya begitu jauh jika dibandingkan “Pelari Cilik” yang bernama Sri ini. Keberhasilan sebagai hasil dari kegigihan dan kekuatan tekad Sri dalam mengikuti lomba lari. Menjadi sebuah harapan dan titik terang baru dalam menyikapi sebuah kegagalan. Usaha, niat dan kegigihan saya memang belum sebanding dengan apa yang Sri lakukan. Saat-saat perayaan yang dilengkapi ucapan selamat dari teman, orang tua dan guru Sri sebagai pemenang lomba di tingkat kabupaten, menjadi sebuah mimpi yang kini sangat mengebu. Doa dan usaha Sri adalah sebuah pelajaran baru yang diraih berikutnya dalam buku ini. Sri yang kemudian menjadi wakil dari sekolahnya di desa itu menjadi wakil di tingkat Provinsi. Ini adalah satu-satunya dan menjadi sejarah di desa itu. Spontan terlintas dalam benak saya, dari lingkungan dan keluarga saya memang idak ada yang menjadi penulis. Semoga saya bisa mencatat sejarah dalam keluarga saya ini. Seperti Sri yang telah menginspirasi saya. Teruslah berlari Sri! Raihlah harapan di masa depan itu! Sama sepertiku yang seharunya lebih gigih dan sungguh-sungguh dalam mencapai sebuah cita-cita. Pantang menyerah adalah kosa kata baru yang kemudian harus sama-sama kita lakukan. Dan kamu telah memberikan pelajaran yang sangat berharga itu.