Unduh JAKLITERA Mobile
Quo vadis kawasan ekonomi khusus (KEK)
Syarif Hidayat ; Agus Syarip Hidayat.
Tersedia di:
Deskripsi
Keberhasilan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau sebaliknya, dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain: Pertama, keseimbangan ekonomi makro, khususnya nilai tukar yang mencerminkan keseimbangan pasar. Kedua, lokasi geografik memiliki arti penting dalam hal akses ke pasar ekspor dan kaitan dengan ekonomi domestik. Ketiga, skema insentif yang ditawarkan. Keempat, manajemen kawasan yang efektif dan efisien. Kelima, jaringan infrastruktur dan fasilitas publik yang berkualitas dan memadai. Keenam, keterkaitan dengan ekonomi domestik. Buku QUO Vadis Kawasan Ekonomi Khusus ini menyajikan informasi dan analisis kritis tentang prinsip-prinsip dasar KEK, pengalaman negara-negara lain dalam implementasi KEK, serta peluang dan tantangan bagi pelaksanaan KEK di Indonesia. Pesan yang ingin disampaikan oleh para penulis buku ini sangat jelas: bahwa komitmen pemerintah Indonesia untuk melaksanakan KEK patut untuk didukung, namun dalam merealisasikannya disarankan agar tidak semata-mata didasarkan pada "hitung-hitungan" atas peluang dan keuntungan yang di janjikan oleh KEK, tetapi juga harus "menimbang" kenyataan yang ada.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya
Imperial Rome
HADAS, Moses
Firefighter daigo 16
Masahito, Soda ; Nining (editor) ; M. Gunarsah (penerjemah)
301++ hewan & tumbuhan mengagumkan di dunia
Danang Irawan Sopyan
Ensiklopedi kematian : mengingat kematian dan hari akhir
Al-Qurthubi, Imam ; ALIMIN
Dunia Ajaib Awal Petualangan
CHRISTABELLE. Giory Grace
Managing Indonesia's transformation : an oral history
KARTASASMITA, Ginandjar
Pengantar ilmu ushul fiqh : metodologi penetapan hukum Islam
Romli
24 Desain Dapur 3 in 1 Multifungsi
Gatot Sudaryanto ; Dewanti Nurcahyani
Panen cacing sutra setiap 6 hari
Mahmud Efendi (Pengarang) ; Agus Tiyoso (penulis) ; Untung Prasetyo (penyunting) ; Mawardi Noor (ilustrator)
Sherlock holmes : Great adventures
-
Gus Dur dalam sorotan cendekiawan muhammadiyah
-
Tiga Cuaca Tanpa Musim
Rozzaky (Pengarang)
Paradigma baru sistem pendidikan
Robert Sibarani (Pengarang) ; Alo Liliweri (Pengarang) ; Ari Pradhanawati (Pengarang) ; Neni Yulianita (Pengarang) ; Sedarmayanti (Pengarang) ; Tuhpawana P. Sendjaja (Pengarang) ; Sriati, (Pengarang) ; Suwatno (Pengarang) ; Tiurlina Siregar (Pengarang)
Bangsa (umat) mengingat : kontekstualisasi teologi mengingat dan cara orang batak mengingat masa lalu memberi alternatif penyelesaian ingatan yang menyakitkan untuk para penyintas pasca - peristiwa gerakan 30 september 1965 atau peristiwa kedua
Sihombing, Teddi Paul (Pengarang)
