Catatan satu dekade krisis : transformasi, masalah struktural, dan harapan ekonomi indonesia
Faisal Basri ; Niken Hananti ; Daniel P. Purba
Tersedia di:
Deskripsi
Sudah lebih dari satu dasawarsa sejak Indonesia terjerembab ke dalam krisis moneter yang kemudian meruyak menjadi krisis ekonomi secara keseluruhan, dan selanjutnya menjadi krisis multidimensional yang kian menggayuti kehidupan bangsa Indonesia. Setelah lebih dari 10 tahun, apakah krisis itu sudah berlalu? Apakah kondisi perekonomian Indonesia menjadi lebih baik setelah itu? Bagaimana kecenderungannya di masa mendatang? Apa saja yang harus dicermati agar krisis tidak terulang, dan perekonomian Indonesia menjadi lebih kokoh dan baik? Koreksi apa saja yang harus segera dilakukan agar tujuan itu tercapai? Buku ini diterbitkan antara lain untuk mencoba memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu. Pada dasarnya ini bukan sebuah buku teks untuk para mahasiswa dan pemerhati ilmu ekonomi saja, melainkan sebuah buku yang diharapkan dapat dibaca oleh sebanyak mungkin khalayak yang berkenan menyisihkan waktu untuk itu. Karena itu penyajiannya diusahakan sederhana, meskipun tabel, grafik, dan aneka bagan tidak bisa dihindari karena merupakan alat bantu yang efektif untuk memperjelas uraian. Apa yang tersaji dalam buku ini merupakan analisis pribadi penulis, ditopang dengan diskusi dan penelitian melalui acara perkuliahan, seminar, dan debat publik. Meskipun bukan merupakan sebuah buku teks, kaidah-kaidah ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan takkan ditinggalkan. Pembaca diharapkan akan menjadi lebih paham tentang apa yang telah terjadi dalam perekonomian Indonesia, serta mencermati hal-hal yang harus kita lakukan bersama sebagai sebuah bangsa agar perekonomian kita lebih kokoh, dan pada akhirnya kesejahteraan kita semua bisa lebih baik. Berbagai persoalan yang dipaparkan dalam buku ini penulis harapkan dapat membuka mata para politisi yang ingin berkuasa bahwa mengurus negara sama sekali bukan perkara gampang, dan yah, memang tidak semua orang akan mampu melakukannya. Syarat yang dipenuhi bukan sekedar kecakapan teknis, wawasan intelektual, apalagi kemampuan berteriak sekencang-kencangnya mengobral janji. Dibutuhkan karakter kenegarawanan dan bakat kepemimpinan yang luar biasa. Pengorbanan yang harus direlakan jelas lebih dari sekedar berkurangnya kenyamanan tidur atau terusiknya ketenangan hidup sehari-hari. Kehidupan dan harta keluarga akan disorot, segala sepak-terjang akan dikiritisi, dan semua janji serta ucapan akan ditagih. ; indeks, 703-707 ; halaman, 671-701