Tasawuf sosial
Syukur, H. M. Amin
Tersedia di:
Deskripsi
Selama ini tasawuf dikesankan oleh sementara orang, hanya dapat membentuk kesalehan pribadi, tanpa mampu menjangkau aspek sosial-kemasyarakatan. Kesan seperti itu terjadi karena hanya melihat substansi ajaran semata (misal Zuhd diamalkan dengan cara menyendiri), tanpa melihat konteks pada saat penguasaan Bani Umayyah yang dzalim hidup berfoya-foya, sementara rakyatnya dalam keadaan menderita. Lantaran belakang sejarah seperti itu perlu dipahami sebab aktualisasi faham haruslah sesuai dengan tuntutan zamannya guna menuju perbaikan. Tasawuf memang menyangkut rasa yang bersifat individual dan pendekatan diri kepada Allah SWT., melalui hatinurani. Pengamalan dan penghayatan ajaran-ajarannya disesuaikan dengan tuntutan zaman menuju perbaikan keadaan yang lebih baik, dapat diwujudkan dalam bentuk budi pekerti yang baik (akhlak al-karimah).