Kami hidup di dunia yang tak sempurna. Saat pagi memaksa kami pergi ke sekolah untuk bekerja keras demi masa depan yang tak jelas. Guru-guru bagai diktator yang meneror kami agar menanam pohon masa depan yang seragam- disiram hafalan dan dipupuki serangkaian ujian yang membuat kami ketakutan. Demi kebahagiaan dan waktu bermain kami yang dirtenggut, direbut, diringkas dan diringkus, kami nyatakan perang pada segala bentuk perampokan dan pengkhianatan terhadap hak-hak kami - baik sebagai anak-anak maupun sebagai manusia