Saat pertama kali aku melihat dia hari itu, aku sudah berbohong beberapa kali. Aku bilang, senyumnya waktu itu tak akan berarti apa-apa. Aku bilang, gempa kecil di dalam perutku hanya lapar biasa. Padahal aku sendiri tahu, sebenarnya aku mengenang dirinya sepanjang waktu. Karena dia, aku jadi ingin mengulang waktu. Disaat berbeda saat bertemu dengannya, jantungku berdetak lebih cepat seolah hendak meledak ketika berada di dekatnya. Aku diam-diam membatin," Ah, ini bakal jadi masalah. Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta kepadamu."