Islam dan tata negara : ajaran, sejarah dan pemikiran
Munawir Sjadzali ; Sugiarto (penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Bibliografi : halaman 238-240 ; Menjelang akhir tahun 1987 Prof. Dr. Harun Nasution, Dekan Fakultas Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, meminta saya untuk mengajar mata kuliah Al-Fiqh al-Siasi, atau Islam dan Tata Negara, kepada para mahasiswa yang mengikuti Program S3 pada fakultas tersebut. Permintaan itu dengan segala senang hati saya sanggupi, oleh karena: pertama, saya memperhitungkan bahwa pada bulan Maret 1988 saya sudah akan bebas dari penugasan saya sebagai Menteri Agama pada Kabinet Pembangunan IV; kedua, dengan menerima tawaran itu akan terpenuhi cita-cita saya untuk kembali ke dunia ilmu dan meneruskan tradisi para pendahulu saya setelah lebih dari tiga puluh delapan tahun mengabdikan diri dalam pemerintahan dan ketiga, dengan latar belakang pendidikan universitas saya dalam ilmu politik/kenegaraan mudah-mudahan saya masih akan dapat mengabdikan diri kepada nusa, bangsa dan umat di bidang ilmu. Tetapi ternyata saya masih dipercaya oleh Presiden/Mandataris untuk bertugas lagi sebagai Menteri Agama pada Kabinet Pembangunan V. Ketika saya melaporkan permintaan Prof. Dr. Harun Nasution tersebut kepada Bapak Presiden, beliau menyetujui dan merestui saya memenuhi permintaan itu.