Bibliografi : hlm. 235-238 ; Tak berkutik selama berjam-jam di atas kendaraan? Geram tak sampai sampai ke rumah padahal badan sudah serasa babak-belur setelah seharian bekerja? Kemacetan—inilah penyakit ibukota yang tak bisa kita bayangkan bagaimana membereskannya, apalagi dengan penduduk yang hanya akan terus ber-tambah, tata kota semakin semrawut, dan kepemimpinan serta birokrasi yang selama ini tidak tegas. Kerugian ekonomis triliunan rupiah baru sebagian dari dampak negatifnya, belum termasuk penyakit lantaran depresi, keluarga yang berantakan karena kurangnya waktu kebersamaan, dan lain-lain. Para penulis, yang merasakan betul kepenatan tak berujung warga Jakarta, lantas berusaha dengan dingin mengurai isu ini. Dengan paparan dan analisis yang meyakinkan, kita diajak untuk tiba pada kesimpulan optimistis, benang kusut kema-cetan mungkin untuk diurai! Maka tengoklah buku ini, tawaran tersebut terlampau sayang untuk dilewatkan. "Harapan saya, buku ini dapat menjadi panduan serta pegangan utama bagi siapa pun yang punya tekad menyelesaikan kema-cetan di ibu kota dan mengubah kehidupan di Jakarta yang sesak menjadi nyaman dan manusiawi." Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. (Ahok) Mantan Bupati Belitung Timur Mantan Anggota DPR Komisi II