Gadis kecil itu bernama Aini. Aini sangat rajin mengikuti kegiatan di Rumah Dunia, terutama pada kelas membaca dan menggambar. Sebagai warga tak mampu, Aini merasa beruntung menjadi anggota Rumah Dunia. Maklum saja, orang tua Aini hanyalah pengumpul barang bekas. Hingga suatu saat diadakanlah demonstrasi menggambar di kantor Gubernuran. Seorang pejabat provinsi tertarik dengan lukisan Aini. Apa ya yang terjadi dengan lukisan Aini kemudian?.