Cunda merebahkan kepalanya pada suami yang mulai ia ragukan cinta dan kesetiannya. Bukan tak mungkin Prajna akan mencari pelengkap kebahagiaan lain, ia terus membatin. Ia tak percaya ada lelaki sebaik Prajna, yang tetap mencintainya tatkala ia tak sanggup berikan apa yang seharusnya diterima Prajna sebagai suami.