Simbol kota selalu menjadi perbincangan menarik. Kehadirannya tidak hanya menjadi aksesoris untuk mempercantik sebuah kota, tetapi lebih dari itu, symbol kota telah menjadi media untuk merepresentasi sebuah kekuasaan. Oleh karena itu, buku ini mengungkapkan apa, mengapa, dan bagaimana symbol-simbol kota di Surabaya berubah seiring dengan perubahan kekuasaan, khususnya dalam periode 1930-1960. Sejarah simbolisme Surabaya, baik yang berasal dari sesuatu yang sebelumnya sudah ada maupun yang direkonstruksi, dapat dibagi dalam empat periode : periode colonial Belanda, pendudukan Jepang, Orde Lama, Orde Baru, dan saat ini sebuah tahapan baru tengah berlangsung. Tiap-tiap periode berusaha membangun kenagan politik, tetapi ketika periode tersebut berakhir, periode berikutnya akan berusaha menghapus ingatan kolektif itu dan membangun sebuah ingatan kolektif baru. ; hlm. 189-205