Dalam lakon wayang Sudamala, Sahadwa berhasil meruwat Durga sehingga kembali menjadi Dewi Uma nan cantik jelita. Putu Fajar Arcana, biasa disapa Can, bukan saja berhasil memumpuk ketegangan dramatik kisah Sudamala, tapi secara apik dan menyentuh juga mampu mengawinkan dua lakon yang berbeda: kisah wayang imajinatif dengan lakon manusia nyata sehari-hari. Dua lakon "atas dan bawah", "kahyangan dan petani" itu, berjalan paralel dan sama sekali tidak menggangu perkembangan peristiwanya. Malah justru saling melengkapi. Alur, irama, dan misteri cerita tetap terjaga. Ketika membaca, kita tak ingin berhenti karena selalu timbul pertanyaan, kemudian ada apalagi? Itu salah satu keistimewaan Gandamayu.