Dulu, Abdel bercita-cita menjadi pilot. Tapi, cita-citanya kandas karena dia enggak kuat lari. Padahal, untuk jadi pilot ada tes larinya. Sementara Monggol, dengan bekal uang logam seratus rupiah berangkat studi teologia ke Jakarta. Impiannya kandas karena sponsor studinya pergi begitu saja. Abdel yang taat beragama, ternyata tidak cukup kuat menahan goda narkoba. Sementara Mongol, asli Manado yang enggak punya tampang orang Manado, selalui dihantui penilaian orang lain tentang muka copetnya yang mirip bodat.