Buku ini menceritakan perkembangan Majapahit semakin tidak menentu setelah Raden Kertawijaya dinobatkan sebagai raja Majapahit menggantikan Rani Suhita yang telah mangkat. Takhta Tumapel yang semula dia duduki dilimpahkan kepada adiknya, Raden Kertarajasa. Perseteruan diam - diam terjadi antara kakak beradik itu. Kekacauan pun sengaja disebar dimana-mana. Haji Gan Eng Cu dan Adipati Tuban Arya Adikara wafat bersamaan. Tetapi kematian dua tokoh penting tersebut segera mendapat pengganti, seolah sudah ada yang mengatur. Sayyid Ali Rahmad dan Sayyid Ali Murtadlo sama - sama mendapatkan putra yang kelak akan menjadi ulama kenamaan.