Saat pertama kali bertemumu, tak ada yang asing. kau seperti dikirimkan dari masa lalu, seperti seseorang yang memang seharusnya menghuni ruang hatiku. Namun tak ada dari kita yang menyadarinya. Sampai aku bergerak menjauh, dan kau berbalik menghilang. Padahal, rinai tawamu kusimpan, dan selalu ku jaga dengan rindu menderu. Diam - diam, aku membisikkan harap, kapan kita bertemu lagi. Bukankah sudah diikatnnya ujung benang merahmu di kelingkingku. Jadi, aku percaya kau akan menemukanku. Menggenapkan rindu yang separuh.