Salah Asuhan adalah tonggak sastra kontemporer pada zamannya, ia memiliki tema aneh, dan barangkali dianggap lancing pada saat itu. Bagaimana mungkin seorang Hanafi yang hanya pribumi, yang notabene adalah kelas rendah untuk pandangan “kelas” yang diterapkan di Hindia Belanda bisa mencintai dan menikahi dengan perempuan Belanda? Pertentangan-pertentanga psikologis, pertentangan keyakinan, di mana nilai agama dan nilai-nilai tradisi menjadi persoalan serius karena dianggap menyimpang, dengan akhir kehidupan tragis yang dialami setiap tokohnya, menjadikannya novel ini terasa getri dan memilukan.