Ketika saya memutuskan untuk kembali meniadakan keinginan-keinginan dunia, mengosongkan cinta selain kepada Allah maka kemudian tarikan-tarikan Allah terus membetot ubun-ubun saya untuk melepaskan semua atribut kejahiliyahan saya. Tanpa saya sadari, saya mulai mencintai hal-hal yang menuju kepada sang Pemilik napas saya. Tanpa saya sadari, saya terbawa arus kebaikan, saya tenggelam di danau pengajian. Saya terdampar di padang ilalang yang berisi zikir." Demikianlah perenungan seorang Rindu, si perempuan pencari Tuhan. Pencariannya menyadarkan ia bahwa ia tidak memiliki hak untuk menafikan perintah Tuhannya.