Rosaline yang ceria dan sering tertawa sekarang lebih sering ke rumah sakit daripada ke sekolah. Lebih sering terbaring di kamar daripada menikmati udara di luar seperti remaja seusianya. Juga lebih sering minum obat daripada mengerjakan PR. Bagi Rosaline, semua itu sungguh tidak adil. Bahkan, pria yang dicintainya saja kini menjadi milik Lavender. Hidup Rosaline makin hancur, penyakit pun kian menyiksanya.