JAKLITERA sudah ada versi mobile lho!
Unduh
Unduh JAKLITERA Mobile
Dapatkan akses ke koleksi literatur terbaik dengan JAKLITERA. Unduh aplikasinya di
Android dan iOS, dan mulai petualangan membaca Anda hari ini!
Yuk, bagikan buku ini!
Salin tautan:
https://perpustakaan.jakarta.go.id/digital-book/detail?cn=INLIS000000000000783
Baca koleksi ini
Namaku hiroko-interpretasi kehidupan lewat penghayatan seorang gadis bar
Sri Rahayu Prihatmi, Th. (Pengarang)
Edisi
-
Penerbit
Tempat terbit tidak teridentifikasi : Kompas, 1977
Deskripsi Fisik
2 halaman ; 33 cm.
ISBN
-
Subjek
Timbangan buku
Bahasa
-
Call Number
K.53.1304
Deskripsi
Sastrawan mengatakan bahwa Nh Dini memiliki keistimewaan yaitu pelukisan setting dan penghayatan setiap tokohnya
Ulasan
Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!
Koleksi Rekomendasi Lainnya
Lestari, V.
Misteri di balik abu bagian 1-5
Lestari, V. (Pengarang)
Sides Sudyarto DS
Kiat menulis fiksi : 50 hari jadi penulis besar
Sides Sudyarto DS (Pengarang)
Nurcholish Madjid
Kerja nyata selesaikan masalah : pemikiran Nurcholish Madjid dinilai masih relevan
Nurcholish Madjid
Kebimbangan Nurcholish Madjid
Rusdianto (Pengarang)
Wahyu Wibowo
Perihal warna dalam sastra
Wahyu Wibowo (Pengarang)
Abdullah Harahap
Pengikut Iblis, Episode 90
Abdullah Harahap (Pengarang)
Pamusuk Eneste / Suharianto, S.
Surat untuk Pamusuk Eneste dari S. Suharianto (24 Desember 1979)
S. Suharianto (Pengarang)
Paul I. Wellman
Hidup, cinta dan petualan Jim Bowie 37 - 61
Paul I. Wellman (Pengarang)
Abdurrahman Wahid
Gus Dur trauma poros Ciganjur
Abdurrahman Wahid
Gus Dur. Mendirikan pabrik hanyalah kegiatan ekonomi
Karsono H Saputra
Cerbung, senjakala di langit Kediri bagian 11--14
Karsono H Saputra (Pengarang)
Karsono H Saputra
Rindu di ujung mimpi
Karsono H Saputra (Pengarang)
Pipiet Senja
Salon katresnan
Pipiet Senja (Pengarang)
Kebudayaan Indonesia
Sambutan terhadap pertemuan dosen2 tentang perjanjian kebudayaan indonesia - australia di Canberra 23 mei 1969 : Kita dan australia
Achdiat K. Mihardja (Pengarang)
Putu Wijaya, 1944/