JAKLITERA sudah ada versi mobile lho!
Unduh
Unduh JAKLITERA Mobile
Dapatkan akses ke koleksi literatur terbaik dengan JAKLITERA. Unduh aplikasinya di
Android dan iOS, dan mulai petualangan membaca Anda hari ini!
Yuk, bagikan buku ini!
Salin tautan:
https://perpustakaan.jakarta.go.id/digital-book/detail?cn=INLIS000000000002784
Baca koleksi ini
Tank-tank tammuz bagian 63-65
Shabtai Teveth (Pengarang)
Edisi
-
Penerbit
Tempat terbit tidak teridentifikasi : Berita Yudha, 1983
Deskripsi Fisik
6 halaman : ilustrasi ; 25 cm.
ISBN
-
Subjek
Fiksi
Bahasa
-
Call Number
N.67.1664
Deskripsi
Cerita bersambung tentang Tank Tank Tammuz oleh Shabtai Teveth bagian 63-65
Ulasan
Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!
Koleksi Terkait
Koleksi Rekomendasi Lainnya
Herman Ks.
Meurah Johan : Novel A. HASJMY
Herman Ks. (Pengarang)
Biografi
Berkenalan dengan : kak Jokolelono
Sutjahyono R. (Pengarang)
Acep Zamzam Noor
Sajak-sajak, Sungai dan Mauara
Acep Zamzam Noor (Pengarang)
Dee, 1976/ / Aulia A Muhammad
Resensi buku: nyanyi riang rasa Musashi : timbangan buku "supernova, episode: akar" karya Dee Lestari
Aulia A Muhammad (Pengarang)
Linguistik / Kesusastraan Indonesia / Pendidikan / Pidato
Sambutan presiden pada upacara pembukaan kongres bahasa Indonesia V dan pencanangan dasawarsa kebudayaan pada tanggal 28 Oktober 1988 di Istana negara
Wisma Wardhana
Sabung ayam (14-15)
Wisma Wardhana (Pengarang)
Bambang Sigap Sumantri
Saat paling menantang bagi surat kabar
Bambang Sigap Sumantri (Pengarang)
Asmaraman S. Kho Ping Hoo
Cerbung, dendam dan asmara bagian 170--172
Asmaraman S. Kho Ping Hoo (Pengarang)
Wiwien Wintarto
Menuju Matahari (291-295)
Wiwien Wintarto (Pengarang)
Somadun
Anak-anak juang (bagian 17-18)
Somadun (Pengarang)
Biografi Indonesia
Puisi perhitungan budaya
Afrizal Malna (Pengarang)
Soewartono
Terkena rayuan Priyambada akhirnya Mustakaweni urungkan niat
Soewartono (Pengarang)
Ki Pandji Kusmin
Mengingkari sabda-sabda paus sastra Indonesia
M. Jusuf Lubis (Pengarang)
Sri Hardjanto Sahid
Malam sajak-sajak Rendra bersama 'demit' Harjanto
Hendrik, Makmur