JAKLITERA sudah ada versi mobile lho!
Unduh
Yuk, bagikan buku ini!
Salin tautan:
https://perpustakaan.jakarta.go.id/digital-book/detail?cn=INLIS000000000004364
Baca koleksi ini


Bloemlezing Indonesische Volkspoezie : Overvloed met rijk geschakeerd karakter
Braasem, W.A, (Pengarang)
Edisi
-
Penerbit
Belanda : Het Vaderland, 1952
Deskripsi Fisik
2 halaman ; 25 cm.
ISBN
-
Subjek
Braasem, W.A
Bahasa
-
Call Number
P.77.1911
Deskripsi
Kliping berjudul Bloemlezing Indonesische Volkspoezie
Ulasan
Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!
Koleksi Terkait

Braasem, W.A
Seorang romantkus Djerman tentang pantun
Braasem, W.A, (Pengarang)

Braasem, W.A
Dajakse kwatrijnen
Braasem, W.A, (Pengarang)

Braasem, W.A
Woudzangen
Braasem, W.A, (Pengarang)

Braasem, W.A
Moderne Indonesische literatuur
Braasem, W.A, (Pengarang)

Braasem, W.A
Doorbraak uit oude bedding
Braasem, W.A, (Pengarang)
Koleksi Rekomendasi Lainnya

Massardi, Noorca M., 1954/
Buruk muka operasi saja
Noorca M Massardi (Pengarang)

Fiksi
Sita Krisna di pinggang Jakarta bagian 14-34
Sides Suyarto DS (Pengarang)

Omar Khayyam
Omar Khayyam
Omar Khayyam (Pengarang)

Sihombing, Wahyu / Zul Harahap
Wahyu Sihombing pergi tanpa pesan, saat dibutuhkan
Zul Harahap (Pengarang)

Wahyu Wibowo
Suster
Wahyu Wibowo (Pengarang)

Abdul Hadi WM
Dari meja redaksi, Albert Camus dan Chairil Anwar
Abdul Hadi WM (Pengarang)

Koran Surat Kabar
Kronik, pentas puisi anti kekerasan

Pamusuk Eneste / Umar Junus
Surat untuk Pamusuk Eneste dari Umar Junus (12 November 1984)
Umar Junus (Pengarang)

Pamusuk Eneste
Surat tulisan tangan untuk Pamusuk Eneste dari R. Siregar (6 Maret 1979)
R. Siregar (Pengarang)

Slamet Muljana
Sjair kuburan djaman
Slamet Muljana (Pengarang)

Pertiwi Hasan
Jangan malu untuk berwirausaha
Pertiwi Hasan (Pengarang)

Abdurrahman Wahid
Gus Mik dan Gus Dur adakan pembicaraan khusus

Abdurrahman Wahid
Teduhkan umat manusia
Abdurrahman Wahid (Pengarang)

Soegiarso Soerojo, l.1921
PKI lancarkan fitnah terhadap Masyumi dan PSI : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (126)

Dee, 1976/