JAKLITERA sudah ada versi mobile lho!
Unduh
Unduh JAKLITERA Mobile
Dapatkan akses ke koleksi literatur terbaik dengan JAKLITERA. Unduh aplikasinya di
Android dan iOS, dan mulai petualangan membaca Anda hari ini!
Yuk, bagikan buku ini!
Salin tautan:
https://perpustakaan.jakarta.go.id/digital-book/detail?cn=INLIS000000000005600
Baca koleksi ini
Cerbung : suara untuk bersenandung (bagian 3-107)
Baez, Joan (Pengarang)
Edisi
-
Penerbit
Jakarta : Kompas, 1989
Deskripsi Fisik
178 halaman : ilustrasi ; 25 cm.
ISBN
-
Subjek
Joan Baez
Bahasa
-
Call Number
H.37.917
Deskripsi
"Suara untuk Bersenandung" menceritakan tentang pencarian makna hidup, keinginan untuk menemukan kedamaian, serta ekspresi diri melalui seni dan musik. Tokoh utama dalam cerita ini menghadapi konflik internal yang mendalam, dan suara dalam judulnya menggambarkan bentuk kebebasan personal yang ditemukan melalui bernyanyi atau bersenandung, yang menjadi sarana untuk mengungkapkan perasaan tersembunyi.
Ulasan
Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!
Koleksi Rekomendasi Lainnya
Ali Akbar Navis
Cerpen navis disinetronkan
Kritik Esai
Sori bicarakan orang sakit
Jiwa Atmaja (Pengarang)
Esai Indonesia
Jutaan bayi melakukan revolusi terhadap seluruh kekuasaan di muka bumi
Timbangan buku/resensi buku
Resensi salat lebaran di kamps kosentrasi
Nora Umres
Luka hati nan merandang
Nora Umres (Pengarang)
Titis Basino P. I., 1939/
Resensi buku - Pelabuhan hati : penderitaan seorang wanita
S. Suharianto (Pengarang)
Abdul Hadi WM
Sajak sebagai seni kata-kata bagian 2
Abdul Hadi WM (Pengarang)
Abdul Hadi WM / Damiri Mahmud
Ekstasi dalam meditasi
Damiri Mahmud (Pengarang)
Kaisiepo, Manuel
Dinamika sosial politik dalam perspektif historis bagian empat
Manuel Kaisiepo (Pengarang)
Sdjuman Djaya
Info Buku: Aku, Zen, Cinta
Pamusuk Eneste
Surat untuk Pamusuk Eneste dari Aristides Katoppo (29 Juli 1980)
Aristides Katoppo (Pengarang)
Widi Widayat
Mas Karebet (11-15)
Widi Widayat (Pengarang)
Pertiwi Hasan
Puisi - puisi Ny. Pertiwi Hasan
Pertiwi Hasan (Pengarang)
Abdurrahman Wahid
Gus Dur, Kita harus hati-hati menerima, global paradox
Abdurrahman Wahid (Pengarang)
Acep Zamzam Noor