Ketika sambal tak berasa pedas

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Bukan negeri omong kosong

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Jika puisi tengah berjanji

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Foto jabat tangan pak kades

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Si pelayan mempertanyakan AS

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Mat dra'i ternyata brutus

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Mencari penangkal santet

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Cincin belah rotan dari senayan

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Pemuda ditantang asap

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Keluarga umi di jarusalem

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Di sampit-lah aku berdiri

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Berjumpa mei-lan di glodok

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Apa setelah siti nurbaya

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Madura bangsaku

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Kereta api masih berangkat dari gambir

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Tuhan dalam robohnya surau kami. Manusia, Kalian mau apa?

Oyon Sofyan (Pengarang)

Ilmu pengetahuan & depolitisasi kebijakan pemerintah (I) : Politik sebagai kegiatan teknikal

Daoed Joesoef (Pengarang)

Juju

Judyar Jusmy (Pengarang)

Pemerataan iklan dalam pers

K.Usman (Pengarang)

Dari meja redaksi. Berbagai komentar tentang Abstrak dan realisme

Abdul Hadi WM (Pengarang)

Gus Dur tak pantas pemuda NU meributkan soal kursi

Abdurrahman Wahid (Pengarang)

Gus Dur, Kita harus hati-hati menerima, global paradox

Abdurrahman Wahid (Pengarang)

Pahlawan emansipasi wanita Indonesia : memperingati R.A Kartini

Mengejar bayang-bayang (bagian 11) : Cerbung karya De Gayo's

de Gayo's (Pengarang)

Jang ditakuti oleh Da Vinci

Menulis itu sarana survival

Ani (Pengarang)

Perguruan

Wisran Hari (Pengarang)

Unsur pornografi dalam sastra Jawa

Soesatyo Darnawi (Pengarang)

Menanti kelahiran : Cerpen Dimas Agoes Pelaz

Dimas Agoes Pelaz (Pengarang)

Hidup bukanlah untuk mengeluh dan mengaduh