JAKLITERA sudah ada versi mobile lho!
Unduh
Yuk, bagikan buku ini!
Salin tautan:
https://perpustakaan.jakarta.go.id/digital-book/detail?cn=INLIS000000000009890
Baca koleksi ini


Resensi buku -- tentang batu api Junewal Muchtar : Mabuk duka di negeri sepi
Arif Bagus Prasetyo (Pengarang)
Edisi
-
Penerbit
Tempat terbit tidak teridentifikasi : Nama penerbit tidak teridentifikasi, 1988
Deskripsi Fisik
7 halaman ; 25 cm.
ISBN
-
Subjek
Fiksi Indonesia / Resensi buku
Bahasa
-
Call Number
H.38.933
Deskripsi
Batu Api adalah kumpulan puisi pertama Junewal Muchtar, penyair, kelahiran kepulauan Riau. Kumpulan ini berisi 35 puisi semuanya tanpa keterangan tahun penulisan. setiap puisi hanya membutuhkan tak lebih daripada satu halaman, kecuali puisi "Batu Api" yang menyita dua halaman
Ulasan
Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!
Koleksi Rekomendasi Lainnya

Kesusastraan Belanda
Cubek di rimba raya
Last, Jef (Pengarang)

Umar Nurzain
Tamu yang kesejuta - (bagian 40)
Umar Nurzain (Pengarang)

Wahyu Prasetya
Sastra sufi dan protes sosial
Wahyu Prasetya (Pengarang)

Situmorang, Sitor, 1924/2014
Kehidupan daerah Danau Toba
Situmorang, Sitor, 1924-2014 (Pengarang)

Danarto, 1940/
Intermeso: Allah, bajaklah ia
Danarto (Pengarang)

Danarto, 1940/
Refleksi: bagi-bagi kesenangan
Danarto (Pengarang)

Ven Wardhana / Hen DR / Yani koeswara / Dick Asindo / Lia Ratih Komala / Rahadi Purwanto
Mekar
Ven Wardhana (Pengarang)

Ki Gunawanton Carito
Membangun teman maerakaca : Harjuna-Srikandi kawn gantung
Ki Gunawanton Carito (Pengarang)

FIksi Indonesia / Abdullah Harahap
Pengikut-pengikut Iblis. bagian 134-139
Abdullah Harahap (Pengarang)

Guntingan (Surat kabar, dsb.) / Esai Indonesia
Mental primadona dan mental juara
Darmanto Jatman (Pengarang)

Pamusuk Eneste
Surat untuk Pamusuk Eneste dari R. Siregar, Katrin, dan Yuliana (3 Desember 1978)
R. Siregar, Katrin, Yuliana T. Sianipar (Pengarang)

Putu Wijaya
AUS (33)
Putu Wijaya (Pengarang)

Abdurrahman Wahid
Gus Dur tentang temakampanye OPP. Keliru jika gunakan atribut Islam

Abdurrahman Wahid
Gus Dur terima hadiah Magsaysay

Wilson Nadeak