JAKLITERA sudah ada versi mobile lho!
Unduh
Yuk, bagikan buku ini!
Salin tautan:
https://perpustakaan.jakarta.go.id/digital-book/detail?cn=INLIS000000000012145
Baca koleksi ini
Puteri ubun-ubun emas. Cerita Aceh
Abdul Moeis (Pengarang)
Edisi
-
Penerbit
Bandung : G. Kolff & Co, 1950
Deskripsi Fisik
24 ; 18 cm
ISBN
-
Subjek
Abdul Moeis
Bahasa
Indonesia
Call Number
A.3.62
Deskripsi
Puteri ubun-ubun emas. Cerita Aceh. disadur dari cerita lama oleh Abdul Moeis
Ulasan
Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!
Koleksi Terkait
Abdul Moeis / Dahlan Djazh
Salah Asuhan.
Abdul Moeis (Pengarang)
Abdul Moeis
Sabai nan Aluih
Abdul Moeis (Pengarang)
Abdul Moeis
Robert anak Surapati
Abdul Moeis (Pengarang)
Abdul Moeis / Sajuti Karim
Surapati
Abdul Moeis (Pengarang)
Abdul Moeis
Hikayat Mordechai. Pemimpin Yahudi
Abdul Moeis (Pengarang)
Jassin, H.B. (Hans Baque), 1917/2000
Surat Abdul Moeis untuk semua warganegara Indonesia (20 Februari 1959)
Abdul Moeis (Pengarang)
Koleksi Rekomendasi Lainnya
Esai Indonesia
Jeihan:Dari Cicadas sampai Amsterdam, TIM, Roma dan Aljazair
Hidayat LPD (Pengarang)
Esai Indonesia
Telah lahir dengan selamat, Oriana Titisari
Puisi Indonesia
Orang-orang miskin
W.S Rendra (Pengarang)
Indonesia O'Galelano
Jurai
Indonesia O'Galelano (Pengarang)
Suparto Brata
Ditepi Bengawan Solo
Suparto Brata (Pengarang)
Abbdul Muis
Dua Versi Salah asuhan, Potret Pemberontakan Anak Muda
Abbdul Muis (Pengarang)
Gibran, Kahlil
Misteri Kahlil Buldan dan Gibran Bentang
Triyanto Triwikromo (Pengarang)
M. S. Ashar
Pen sentrum Indonesia, perihal Keanggotaan
M. S. Ashar (Pengarang)
Surat kabar Indonesia
Jangan main spion Melayu!
Guntingan (Surat kabar, dsb.)
Karikatur satir ala santri
Imas Damayanti (Pengarang)
Soekarno, 1901/1970
Tarik buku ,,Sukarno'' dari peredaran
Ramadhan K.H., (Ramadhan Karta Hadimadja), 1927/2006
Ramadhan K.H. tutup usia
Rudy Prasetyo (Pengarang)
Adam Malik, 1917/1984
Wapres kunjungi tempat2 bersejarah di Barus
Rendra, W.S. (Willibrordus Surendra), 1935/2009
Menyimak cerpen-cerpen Rendra
Wiranta (Pengarang)
Kritik Esai