Lomba baca puisi humor kota Jakarta I : berhadiah satu setengah juta rupiah

Jose Rizal Manua (Pengarang)

Romo mangun Ikut Mendoakan Gus Dur

Abdurrahman Wahid (Pengarang)

Gus Dur Perlu Ambil Jarak dari NU

Abdurrahman Wahid (Pengarang)

Estetika ramadhan

Emha Ainun Nadjib (Pengarang)

Pohon Pionir

Emha Ainun Nadjib (Pengarang)

Kecemasan para mahasiswa mbambung itu

Emha Ainun Nadjib (Pengarang)

Semua pemimpin, semua bertanggung jawab

Emha Ainun Nadjib (Pengarang)

Markesot nglungsungi

Emha Ainun Nadjib (Pengarang)

Mengapa suporter persebaya mengamuk

Emha Ainun Nadjib (Pengarang)

Mendengar yang bukan suara

Emha Ainun Nadjib (Pengarang)

Tidur yang produktif

Emha Ainun Nadjib (Pengarang)

Desa alternatif

Emha Ainun Nadjib (Pengarang)

Gorby lebih besar dari demokrasi

Emha Ainun Nadjib (Pengarang)

Antara bekerja dan menikmati hidup

Emha Ainun Nadjib (Pengarang)

Keterbukaan di dunia alkisah

Emha Ainun Nadjib (Pengarang)

Tidak segampang dugaan bagian 25

Titiek Viva (Pengarang)

Teater koma mendatangkan untung

Noorca M Massardi (Pengarang)

NovelisJohn Grisham pilih bintang untuk "A Time To Kill"

Robani Bawi (Pengarang)

Penyair muda angin-anginan menggeluti dunianya

Teater mandiri membor diri

Ode Barta Ananda (Pengarang)

Hari-hari menyendiri (Bagian 44)

Aam Amilia (Pengarang)

Umar Kayam dan lebaran

Pamusuk Eneste (Pengarang)

Tak ada OPP yang berhak klaim NU jadi bagiannya

Menikmati pemandangan laut punya Wing Karjo

Piek Ardijanto Soeprijadi (Pengarang)

Makam

Adhie M. Massardi (Pengarang)

Darah Muda (ketikan)

Amal Hamzah (Pengarang)

Cerbung, gelang kemala bagian 67

Asmaraman S. Kho Ping Hoo (Pengarang)

Strategi menulis bagi penulis baru

Erhans Anggawirya (Pengarang)

Rendra dan fenomena bayaran tiga juta

Indra Tranggono (Pengarang)

Kumpulan puisi Dina Oktaviani (20 Februari 2005)

Dina Oktaviani (Pengarang)