JAKLITERA sudah ada versi mobile lho!
Unduh
Yuk, bagikan buku ini!
Salin tautan:
https://perpustakaan.jakarta.go.id/digital-book/detail?cn=INLIS000000000018892
Baca koleksi ini


Tan Unggal : Sebuah pembicaraan tentang sastra lisan
Chairil Effendy (Pengarang)
Edisi
-
Penerbit
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986
Deskripsi Fisik
14 halaman ; 20 cm
ISBN
-
Subjek
Chairil Effendy
Bahasa
Indonesia
Call Number
Y.117.3102
Deskripsi
Makalah berjudul Tan Unggal: Sebuah pembicaraan tentang sastra lisan ditulis oleh Chairil Effendy di sajikan pada acara Pertemuan bahasa dan sastra daerah wilayah barat di Pekanbaru 12-18 Januari1986
Ulasan
Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!
Koleksi Rekomendasi Lainnya

James Danandjaja
Berpesan lewat guyon
Danandjaja, James (Pengarang)

Veven Sp. Wardhana
Kejujuran dan (R)UU penyiaran
Veven Sp. Wardhana (Pengarang)

Esai Indonesia
Menjadi miskin
Jiwa Atmaja (Pengarang)

Fiksi Indonesia
Benowo Brisbane (5)

Korespondesi / Konferensi Karyawan Pengarang Indonesia
Kumpulan surat terkait Konferensi Karyawan Pengarang Se-Indonesia
Konferensi Karyawan Pengarang Se-Indonesia (Pengarang)

Dada Meuraxa
Surat kiriman ditujukan kepada Sdr. Dada Meuraxa : Mengenai penggunaan nama 'haji' didepan namanya, sesudah dianya menjalankan "haji' nya di tanah suci
Alhaji Mohd. Kasim Kasiman (Pengarang)

Simanjuntak, Sihar Ramses
Pesta ulang tahun lewat puisi Suu Kyi
Simanjuntak, Sihar Ramses (Pengarang)

Kritik Esai
Mereka baik dan benar karena mengenal tata bahasa proses
Jos Daniel Parera (Pengarang)

Abdul Wachid BS
Bahasa Sajak di Antara Subjektivitas
Abdul Wachid BS (Pengarang)

Arroisi, H. Abdurrahman
Para pecundang bagian 49--60
H. Abdurrahman Arroisi (Pengarang)

Abdullah Harahap
Pengikut Iblis, Episode 82
Abdullah Harahap (Pengarang)

Abdurrahman Wahid
Romo mangun Ikut Mendoakan Gus Dur
Abdurrahman Wahid (Pengarang)

Piek Ardijanto Suprijadi
Wayang dalam selayang pandang
Piek Ardijanto Suprijadi (Pengarang)

Surat kabar Indonesia
Sangat keterlaluan: kata anggota MPRS Marchum

Korespondensi