JAKLITERA sudah ada versi mobile lho!
Unduh
Yuk, bagikan buku ini!
Salin tautan:
https://perpustakaan.jakarta.go.id/digital-book/detail?cn=INLIS000000000019216
Baca koleksi ini


Ketoprak bahasa Indonesia. Sebuah alternatif yang naif
Cunong Nunuk Soraja (Pengarang)
Edisi
-
Penerbit
Jakarta : Merdeka, 1981
Deskripsi Fisik
1 halaman ; 25 cm
ISBN
-
Subjek
Cunong Nunuk Soraja
Bahasa
-
Call Number
Y.117.3103
Deskripsi
Kliping berjudul Ketoprak bahasa Indonesia. Sebuah alternatif yang naif dimuat dalam surat kabar Merdeka pada 12 November 1981
Ulasan
Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!
Koleksi Rekomendasi Lainnya

Teeuw, A. (Andries), 1921/ / Suryadi
In Memoriam Prof Dr A Teew : kenangan kepadamu terentang dari Leiden hingga Jakarta
Suryadi (Pengarang)

Dada Meuraxa
Tanggapan sekitar tulisan Dada Meuraxa berjudul "memperkanlkan seni budaya Nias" (bagian 1)
Sarumaha H.M. (Pengarang)

Nurcholish Madjid
Ahli agama bukan pilihan satu-satunya

Surat Kabar Indonesia
Tak lebih dari 'udara' dalam sarung palekat
Loethvi Abbas (Pengarang)

Esai / Kritik esai
Siti Nurbaya versus nasib wanita masa kini
Julia I. Suryakusuma (Pengarang)

Ibnu Wahyudi
Berkenalan dengan sosiolinguistik
Ibnu Wahyudi (Pengarang)

FIksi Indonesia / Abdullah Harahap
Pengikut-pengikut Iblis. bagian 212-213
Abdullah Harahap (Pengarang)

Slamet Sukirnanto, 1941/2014
Penghijauan wilayah teater (II)
Slamet Sukirnanto (Pengarang)

Widi Widayat
Bedah Bumi Madiun (1)
Widi Widayat (Pengarang)

Surat kabar Indonesia
Putusan bijaksana

Wilson Nadeak
Tentang sastra
Wilson Nadeak (Pengarang)

Surat kabar Indonesia / Puisi Indonesia
Sajak Sajak Soeparwan G.Parikesit
Soeparwan G.Parikesit (Pengarang)

Diah Hadaning
Dialog jarak jauh dengan DIHA : proses kreatif dan uji kemampuan diri jangan hanya sekali kirim naskah : Menjumpai adik Paul di Manado
Diah Hadaning (Pengarang)

Siregar, Sori / Muhardi
Telepon: (II) - Potret diri manusia Indonesia menghadapi pembaharuan tehnologi
Muhardi (Pengarang)

Rendra, W.S. (Willibrordus Surendra), 1935/2009 / Marmo Oetomo