JAKLITERA sudah ada versi mobile lho!
Unduh
Yuk, bagikan buku ini!
Salin tautan:
https://perpustakaan.jakarta.go.id/digital-book/detail?cn=INLIS000000000019630
Baca koleksi ini


Mengapa teater Lampung gelisah
Pramudya (Pengarang)
Edisi
-
Penerbit
Lampung : Lampung Post, 1991
Deskripsi Fisik
1 halaman ; 25 cm
ISBN
-
Subjek
Pramudya
Bahasa
-
Call Number
Y.117.3104
Deskripsi
Kliping berjudul Mengapa teater Lampung gelisah dimuat dalam surat kabar Lampung Post pada 19 November 1991
Ulasan
Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!
Koleksi Terkait

Bagus Sidi Pramudya
Kemana mayat-mayat itu
Bagus Sidi Pramudya (Pengarang)

Guntingan (Surat kabar, dsb.) / Dee, 1976/ / Surat kabar Indonesia
"Perahu kertas" meredam cinta yang belum tersampaikan
Windi Eka Pramudya (Pengarang)

Kesenian
Film kita,cermin kita mengekspresikan tema menuju perubahan
Didi Pramudya (Pengarang)
Koleksi Rekomendasi Lainnya

Hujan setelah bara
D. kemalawati (Pengarang)

Surat Kabar Indonesia / Biografi Sastrawan Indonesia / Jaya Suprana
Nama dan peristiwa: Jaya Suprana

Nyoman S. Pendit
Kumpulan surat-surat Njoman S. Pendit

Fiksi Indonesia
Duta Ketjil
Nursiah Dahlan (Pengarang)

Korespondensi
Susuna acara : Kongres komunitas sastra Indonesia II dan seminar sastra Indonesia mutakhir

Pamusuk Eneste
Mendelin : cerita pendek Pamusuk Eneste
Pamusuk Eneste (Pengarang)

Abdurrahman Wahid
Pinjam nama

Piek Ardijanto Suprijadi
Puisi -puisi Piek Ardijanto Soeparijadi
Piek Ardijanto Suprijadi (Pengarang)

Arief Budiman, 1941/
Esai seorang demonstran
M. Arief Hakim (Pengarang)

Wildan Yatim
Pemeliharaan kualitas tubuh manusia lewat program keluarga berencana
Wildan Yatim (Pengarang)

Kassim Mansur
Puisi impian
H. Kasim Mansur (Pengarang)

Acep Zamzam Noor
Kuterima luka
Acep Zamzam Noor (Pengarang)

Korespondensi
Surat permohonan ,,Surat Izin Pembagian Kertas'' (S.I.P.K.) bagi persuratkabaran/majalah No. 03894 P.T. Interpress
Bambang Moenhari (Pengarang)

Popo Iskandar
Kebudayaan daerah dalam masa transisi
Popo Iskandar (Pengarang)

Esai Indonesia